Jumat, 05 Februari 2021

JUAL BELI

 

JUAL BELI 

A. Jual Beli
1. Pengertian dan Dasar hukum Jual Beli
Menurut bahasa jual beli berasal dari kata (بيعا - يبيع باع) artinya tukar menukar sesuatu dengan sesuatu, menurut istilah jual beli adalah suatu transaksi tukar menukar barang atau harta yang mengakibatkan pemindahan hak milik sesuai dengan syarat dan rukun tertentu. Dasar hukum jual beli bersumber dari al-Qur’an dan hadis :

Firman Allah Swt. :



2. Syarat dan Rukun Jual Beli
a. Rukun Jual Beli
1) Ada penjual.
2) Ada pembeli.
3) Ada barang atau harta yang diperjual belikan.
4) Ada uang atau alat bayar yang digunakan sebagai penukar barang.
5) Ada lafal ijab qabul, yaitu sebagai bukti akan adanya kerelaan dari kedua belah pihak.

b. Syarat Barang yang Diperjualbelikan
1) Barang itu suci, artinya bukan barang najis.
2) Barang itu bermanfaat.
3) Barang itu milik sendiri atau milik orang lain yang telah mewakilkan untuk menjualnya.
4) Barang itu dapat diserah terimakan kepemilikannya.
5) Barang itu dapat diketahui jenis, ukuran, sifat dan kadarnya.

c. Syarat Penjual dan Pembeli
1) Berakal sehat, orang yang tidak sehat pikirannya atau idiot (bodoh), maka akad jual belinya tidak sah.
2) Atas kemauan sendiri, artinya jual beli yang tidak ada unsur paksaan.
3) Sudah dewasa (balīgh), artinya akad jual beli yang dilakukan oleh anak-anak jual belinya tidak sah, kecuali pada hal-hal yang sifatnya sederhana atau sudah menjadi adat kebiasaan. Seperti jual beli es, permen dan lain-lain.
4) Keadaan penjual dan pembeli itu bukan orang pemboros terhadap harta, karena keadaan mereka yang demikian itu hartanya pada dasarnya berada pada tanggung jawab walinya.
3. Jual Beli yang Terlarang
a. Jual beli yang sah tapi terlarang, antara lain:
1) Jual beli yang harganya diatas/dibawah harga pasar dengan cara menghadang penjual sebelum tiba dipasar. Sabda Nabi Saw dari Ibnu Abbas ra.:


2) Membeli barang yang sudah dibeli atau dalam proses tawaran orang lain. Sabda Nabi Saw :

3) Jual beli barang untuk ditimbun supaya dapat dijual dengan harga mahal dikemudian hari, padahal masyarakat membutuhkannya saat itu. Sabda Rasulullah Saw.:



4) Jual beli untuk alat maksiat: Firman Allah Swt. :


5) Jual beli dengan cara menipu, sabda Nabi Saw :

6) Jual beli yang mengandung riba, Firman Allah Swt.. :


b. Jual beli terlarang dan tidak sah, yaitu : 
1) Jual beli sperma binatang, Sabda Nabi Saw. dari Jabir ra.:


2) Menjual anak ternak yang masih dalam kandungan induknya sabda Nabi Saw. dari Abu Hurairah ra.:



3) Menjual belikan barang yang baru dibeli sebelum diserah terimakan kepada pembelinya, sabda Nabi Saw. :



4) Menjual buah-buahan yang belum nyata buahnya, Sabda Nabi Saw. dari Ibnu Umar ra.:




B. Khiyār Khiyār menurut bahasa artinya memilih yang terbaik, sedangkan menurut istilah khiyār ialah: memilih antara melangsungkan akad jual beli atau membatalkan atas dasar pertimbangan yang matang dari pihak penjual dan pembeli. 
1. Jenis-jenis Khiyār 
Khiyār ada 3 macam, yaitu : 
a. Khiyār Majlis, artinya memilih untuk melangsungkan atau membatalkan akad jual beli sebelum keduannya berpisah dari tempat akad. Sabda Rasulullah Saw. :



b. Khiyār Syaraṭ, yaitu khiyar yang dijadikan syarat waktu akad jual beli, artinya si pembeli atau si penjual boleh memilih antara meneruskan atau mengurungkan jual belinya selama persyaratan itu belum dibatalkan setelah mempertimbangkan dalam dua atau tiga hari. Khiyār syaraṭ paling lama tiga hari. Sabda Nabi Saw. :


c. Khiyār 'Aibi, yaitu memilih melangsungkan akad jual beli atau mengurungkannya bilamana terdapat bukti cacat pada barang. Sebagaimana Hadis yang diriwayatkan dari Uqbah bin Amir Ra., ia berkata, Aku pernah mendengar Rasulullah Saw. bersabda:




SETELAH MEMBACA SILAHKAN MENGISI ABSEN DIBAWAH INI !







2 komentar:

Makanan Halal Dan Haram

  Makanan Halal Dan Haram Arti makanan halal Makanan halal adalah makanan yang diijinkan oleh Syariat Islam untuk dikonsumsi. Adapun Syariat...