Setelah Ali bin Abi Thalib wafat pada 29 Januari 661, kepemimpinan sempat dilanjutkan oleh Hasan, putra Ali dan cucu Nabi Muhammad, selama beberapa bulan. Hasan kemudian melepaskan jabatannya.
Usai Hasan bin Ali mundur, Muawiyah I tampil sebagai pemimpin meskipun diwarnai dengan berbagai polemik di antara umat Islam sendiri. Dari sinilah sejarah Kekhalifahan Umayyah dimulai.
Kejayaan Kekhalifahan Umayyah
Secara garis besar, pemerintahan Dinasti Umayyah yang berlangsung selama hampir 90 tahun terbagi dalam dua periode, yakni masa Kekhalifahan yang berpusat di Damaskus (Suriah) dan era kejayaan di Spanyol, Andalusia, dengan pusatnya di Cordoba.
Rangkaian penaklukan ini merupakan embrio dari Perang Salib dalam misi melawan Eropa. Misi tersebut dilakukan baik dari jalur timur menuju Konstantinopel maupun lewat jalur barat yang akhirnya sampai di Spanyol.
Dinasti Umayyah memiliki peran penting dalam perkembangan Islam. Kekhalifahan ini pernah dipimpin oleh tokoh-tokoh berpengaruh, di antaranya adalah Al-Walid bin Abdul-Malik dan Umar bin Abdul Aziz.
Di masa pemerintahan Al Walid bin Abdul-Malik (705-715), kekuasaan Kekhalifahan Umayyah meluas hingga ke Spanyol. Penaklukan Andalusia terjadi pada 711 Masehi.
Pembangunan diutamakan pada masa ini. Dibangunnya rumah sakit dan Masjid Al Amawi di Damaskus, Masjid Al Aqsa di Yerussalem, perluasan Masjid Nabawi di Madinah, merupakan sejarah penting dari peran Dinasti Umayyah.
ejayaan Dinasti Umayyah mulai menurun ketika kelompok yang tidak puas terhadap pemerintahan mulai muncul. Bani Abbasiyyah memimpin upaya perlawanan ini dan pada akhirnya melemahkan kekuasaan Bani Umayyah.
Pertengahan abad ke-6 menjadi masa-masa krusial Kekhalifahan Umayyah. Pada periode ini, Umayyah mulai mengalami kekalahan dari pasukan Abbasiyyah. Hingga akhirnya, pada 750 M Damaskus berhasil direbut oleh Abbasiyyah yang praktis membuat pemerintahan Umayyah jatuh.
Khalifah terakhir Dinasti Umayyah di Damaskus, tulis Imam Subchi dalam Pendidikan Agama Islam: Sejarah Kebudayaan Islam (2015), adalah Marwan II bin Muhammad (744-750). Sejak itu, berakhirlah era Umayyah di Damaskus dan dimulailah era baru di Andalusia dengan pusatnya di Cordoba, Spanyol.
Garis Waktu Umayyah di Damaskus
661 M- Muawiyah I menjadi khalifah dan mendirikan Bani Umayyah
670 M- Perluasan ke Afrika Utara, penaklukan Kabul
677 M- Penaklukan Samarkand dan Tirmiz, serangan ke Konstantinopel
680 M- Kematian Muawiyah, Yazid I naik takhta, peristiwa Karbala
685 M- Khalifah Abdul-Malik menegaskan Bahasa Arab sebagai bahasa resmi
700 M- Kampanye menentang kaum Barbar di Afrika Utara
711 M- Penaklukan Spanyol, Sind, dan Transoxiana
713 M- Penaklukan Multan
716 M- Serangan ke Konstantinopel
717 M- Umar bin Abdul-Aziz menjadi khalifah, reformasi besar-besaran
749 M- Kekalahan tentara Umayyah di Irak dari pasukan Abbasiyyah
750 M- Damaskus direbut Abbasiyyah, Kekhalifahan Umayyah jatuh
2. M Yazid I bin Muawiyah, 680-683 M
3. Muawiyah II bin Yazid, 683-684 M
4. Marwan I bin al-Hakam, 684-685 M
5. Abdullah bin Zubair bin Awwam, 685 M
6. (transisi) Abdul-Malik bin Marwan, 685-705 M
7. Al-Walid I bin Abdul-Malik, 705-715 M
8. Sulaiman bin Abdul-Malik, 715-717 M
9. Umar II bin Abdul-Aziz, 717-720 M
10. Yazid II bin Abdul-Malik, 720-724 M
11. Hisyam bin Abdul-Malik, 724-743 M
12. Al-Walid II bin Yazid II, 743-744 M
13. Yazid III bin al-Walid, 744 M
14. Ibrahim bin al-Walid, 744 M
15. Marwan II bin Muhammad, 744-750 M
Keamiran di Cordoba
Abdur-rahman I, 756-788 M
Hisyam I, 788-796 M
Al-Hakam I, 796-822 M
Abdur-rahman II, 822-888 M
Abdullah bin Muhammad, 888-912 M
Abdur-rahman III, 912-929 M
Kekhalifahan di Cordoba
Abdur-rahman III, 929-961 M
Al-Hakam II, 961-976 M
Hisyam II, 976-1008 M
Muhammad II, 1008-1009 M
Sulaiman, 1009-1010 M
Hisyam II, 1010-1012 M
Sulaiman, 1012-1017 M
Abdur-rahman IV, 1021-1022 M
Abdur-rahman V, 1022-1023 M
Muhammad III, 1023-1024 M
Tidak ada komentar:
Posting Komentar